Bagi kita pencari kerja, sudah bisa dipastikan bahwa kita menginginkan yang namanya diterima di tempat di mana kita melamar kerja tersebut. Namun, tak semuanya dapat diterima. Hal ini mengacu pada kuota penerimaan pekerja yang ada. Di Indonesia saat ini, jumlah lapangan pekerjaan dengan pencari pekerja tidak sebanding, bahkan lapangan pekerjaan cenderung langka. Hal yang sangat menyulitkan bagi pencari kerja tentunya.
Untuk mampu bersaing dengan para pencari kerja lainnya, masing-masing orang tentunya telah melakukan berbagai persiapan sematang-matangnya agar berhasil menjadi salah satu yang diterima. Tingkat kesiapan tersebut menjadi salah satu pembeda antara yang diterima dengan yang tidak. Biasanya perusahaan/penyedia lowongan pekerjaan akan lebih condong memilih yang dirasa mantap dalam menyelesaikan seluruh tahapan seleksi. Mantap dalam menjawab segala pertanyaan/soal, mantap penampilan, dan sikap tentunya.
Umumnya, dalam seleksi pencarian kerja ada dua macam seleksi, yaitu seleksi tertulis dan seleksi wawancara. Namun yang paling dianggap sebagai pendepak (penghalang) nomor "wahid" adalah seleksi wawancara. Kenapa? Karena kebanyakan para pencari kerja kurang siap baik materi maupun mental. Kekurangan materi akan menyebabkan kita susah ketika mendapatkan pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan (akademik maupun umum), sedangkan kekurangan mental berdampak buruk ketika kita diberikan pertanyaan yang bersifat "menjebak" dan memunculkan dilema. Pewawancara telah menyusun seluruh pertanyaan yang akan ditanyakan secara terstruktur sehingga urutan pertanyaannya tidak akan tertukar. Hal ini untuk lebih memudahkan melakukan penilaian terhadap peserta seleksi.
Berikut ini akan dibahas soal-soal yang dianggap "dewa" beserta trik menjawab terbaiknya:
1. Pertanyaan yang menanyakan/meminta untuk menceritakan tentang diri Anda, cara menjawab terbaiknya adalah jangan pernah bercerita sama/menyangkut seperti yang ada di CV karena ketika kita sedang bercerita, pewawancara umumnya akan mendengarkan kita sambil membaca CV. Jika ini terjadi, lalu apa gunanya kita membuat CV, selain itu juga pewawancara tidak akan mendapatkan nilai plus bagi kita dari pertanyaan ini.
2. Jika Anda adalah seseorang yang baru/pernah keluar dari perusahaan sebelumnya dan ditanyakan kenapa, maka jangan pernah menjawab dengan hal-hal negatif seperti "karena bosan, karena perusahaan itu jelek, karena gajinya tidak sesuai, dll". Hal tersebut akan mendatangkan kesan negatif bagi kita di mata pewawancara. Mereka akan beranggapan "kalo di perusahaan sebelumnya saja seperti itu, bagaimana ya jika ia kerja di sini dan nanti keluar, pasti dia akan menjelek-jelekkan perusahaan ini". Jadi, usahakan menjawab dengan jawaban yang beraroma positif, misalnya "karena saya ingin mencari suasana baru, tantangan baru...."
3. Pertanyaan yang memerlukan pengetahuan yang luas, misalnya ditanya mengenai bagaimana pandangan kita terhadap perusahaan yang kita lamar tersebut, maka jawablah dengan memberikan pandangan positif Anda dan seolah-olah kita orang yang telah lama tahu, meskipun kita baru tahu kemarin. Gunakan kata-kata misalnya, "dulu saya pernah baca kalau perusahann Bapak ini sangat bonafit dan menjamin masa depan karyawannya." Kata-kata seperti itu akan menimbulkan kesan positif bahwa kita adalah seseorang yang banyak tahu, berwawasan luas, dan simpati terhadap perusahaan tersebut.
4. Pertanyaan lainnya yang sering ditanyakan adalah tentang prestasi Anda. Untuk pertanyaan ini, jika memang memiliki prestasi maka sebutkan dan usahakan prestasi tersebut terkait dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Jika tidak memiliki prestasi terkait, maka jawab jujur saja karena berbohong pasti akan terlihat oleh pewawancara (psikolog).
Selain itu, berkaitan dengan aspirasi diri dan cita-cita, ceritakanlah sesuai dengan lamaran pekerjaan tersebut.
5. Selanjutnya, Anda kemungkinan besar akan dihadapkan dengan pertanyaan: "Kenapa harus memilih Anda?" Untuk pertanyaan ini, berilah jawaban minimal 3 hal. Contoh: "karena kemampuan saya sesuai dengan tuntutan pekerjaan ini (yang dilamar), saya punya ide untuk melakukan...... yang berdampak positifke perusahaan, dan saya akan.......yang baik untuk perusahaan."
Tahukah Anda bahwa dua jawaban terakhir di atas telah menunjukkan bahwa Anda Percaya Diri dan punya prospek yang cerah untuk bekerja sehingga akan menambah nilai positif Anda di mata pewawancara.
6. Kali ini berkaitan dengan pribadi:
- Kelemahan Anda: ceritakanlah apa adanya, namun jangan terlalu blak-blakan untuk hal yang menyangkut pekerjaan yang dilamar.
- Kemandirian Anda: umumnya pertanyaan mengenai kuliah Anda, siapa yang memilih jurusan dan kenapa? maka jangans sesekali Anda jawab disuruh orang tua/ikut teman, dll. Jawablah seolah-olah Anda yang paling berkontribusi dalam memilih kampus dan jurusan tersebut. Berbohong tak selamanya tidak jujur.
- Jiwa kepemimpinan: Jika ditanya: "Siapkah Anda jika dijadikan Manajer?" Maka jawablah pertanyaan macam ini dengan katakan "iya, saya siap." Jangan terlalu merendah, karena biasanya pertanyaan ini adalah pertanyaany menjebak. Bagaimana tidak? karena sangat jarang bahkan tidak ada orang yang langsung ditempatkan sebagai manajer, kecuali jika memang melamar menjadi manajer.
7. Salah satu pertanyaan yang sering menjadi dilema lainnya adalah: "Masalah terbesar apa yang pernah Anda hadapi?" Bagaimana Anda menyelesaikannya?"
Jawaban pertanyaan seperti ini punya sistematika tersendiri, yaitu: Berikan masalah --> Cara selesaikan --> solusi
Jawaban pertanyaan seperti ini punya sistematika tersendiri, yaitu: Berikan masalah --> Cara selesaikan --> solusi
Selalulah rangkaikan jawaban Anda seperti di atas.
8. Jika ditanyakan gaji yang Anda inginkan, maka jawablah dengan nominal angka, jangan katakan seperti:"biasa saja" atau "sedang-sedang saja" atau "yang tinggi", namun katakan langsung berapa nominalnya, namun untuk hal ini Anda perlu tahu tingkatan gaji umum pekerjaan tersebut berapa terlebih dahulu.
Nah, ke-delapan poin pertanyaan menjebak di atas telah kita bahas tuntas tips dan trik menghadapinya, sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya dan mempergunakannya sebaik mungkin. Mantapkan tekad, siapkan materi dan mental, minta do'a restu orang tua dan kerabat, serta yang paling penting adalah do'a kepada Tuhan.
Selamat Mencoba dan Sukses untuk kita semua!
Terima Kasih
2 komentar:
waw... that's a new learning
hey, thanks
semoga bermanfaat ya :)
monggo dishare :)
Post a Comment